Kamis, Februari 26, 2009

Selamat Jalan Susuk Cen Li Tercinta

Di pagi hari yang sibuk, 21 Februari 2009, sebuah kabar yang mengguncang jiwa datang tanpa permisi. Lin Than Cu Cen Li (biasanya muda-mudi memanggilnya dengan Susuk Cen Li) telah pulang ke kampung halaman bertemu dengan Ibunda Suci (meninggal) karena sakit jantung.
Sebuah berita yang sangat mengejutkan dan sulit dipercaya. Meskipun sulit menerima kenyataan, dan hingga saat ini, masih merasa seperti mimpi, tapi ini adalah kenyataan yang ada.
Susuk Cen Li, adalah sosok pembina yang patut dicontoh. Tidak peduli hujan, angin, ataupun banjir, beliau tetap hadir di vihara setiap ada jadwal Shang Khe. Meskipun jarak rumah yang jauh dari vihara, beliau tetap hadir. Setiap Seminar Dharma, beliau pasti datang membantu, tidak peduli dengan kondisi tubuh yang kurang sehat, beliau selalu menutupi kondisi tubuhnya dan rela berdiri berjam-jam sebagai petugas penerjemah.
Kami semua tahu kondisi kesehatan beliau, tapi tidak ada satu orang pun yang pernah terpikir beliau akan meninggalkan kami secepat ini. Setiap memejamkan mata, terlintas dalam pikiran, sosok beliau yang duduk di baris depan mendengarkan ceramah, teringat tawa dan canda beliau.
Saat ini, kami hanya bisa mengucapkan:
Selamat Jalan Susuk Cen Li tercinta
Semangatmu selalu hidup dalam hati kami
Kami akan melanjutkan perjuanganmu demi Jalan Ketuhanan
Prosesi upacara pemakamam

Susuk Cen Li di tempat peristirahatan terakhir


saudara se-Dharma mengantar susuk Cen Li melewati perjalanannya yang terakhir. Ini adalah pertemuan terakhir dengan beliau.

sesaat sebelum dikremasi

Mengantar hingga tempat peristirahatan terakhir


Keluarga yang ditinggal
Saudara se-Dharma,
Kita seharusnya mencontoh Susuk Cen Li, yang tidak pernah malas untuk datang ke vihara, yang tidak pernah lupa akan jalan pembinaannya, yang tidak pernah menolak setiap tugas yang diberikan kepadanya, yang tidak pernah tinggal diam setiap ada kesempatan untuk membantu (beliau pernah membantu muda-i mencuci kursi shang khe di vihara Jl. Sabaruddin). Kita jadikan Susuk Cen Li tercinta sebagai panutan dalam jalan pembinaan kita, dengan demikian, beliau akan selalu hidup di dalam hati kita dan tidak pernah meninggalkan kita.

Jumat, Februari 06, 2009

Let's VOTE!

Bagi semua Muda-i pecinta blog ini, yang rajin mengintip, membaca, dan posting sebuah komen di blog ini, ada sebuah pertanyaan menarik buat kamu semuanya.
Yaitu :
Kalau satu hari nanti (misalnya) Ketua Kelas Muda-i harus diganti (mengundurkan diri), maka menurut kamu-kamu semuanya siapa orang yang paling cocok untuk mengisi posisi itu? Alasannya?
Oh ya, sekedar mengingatkan kalau posisi ketua kelas muda-i itu sekarang diisi oleh Zheng Guo Xi ato biasa sering disapa Ko Ahi.
Ayo kirim komen kamu sekarang juga. xie xie...