Minggu, Oktober 21, 2007
Renungan Minggu Ini
Buku “IK CHING” mengatakan, bahwa “keluarga yang telah menumpuk pahala pasti mempunyai rezeki, keluarga yang tanpa berbuat amal; pasti mempunyai bala. Orang yang mengerti : berbuat baik akan mendapatkan karma baik; berbuat jahat akan memperoleh karma tidak baik. Maka merekapun dijauhi bencana.
Kita menanamkan suatu sebab sehingga memperoleh akibat. Beragam sebab yang kita buat, beragam akibat yang akan kita terima. Ibarat menanam labu akan mendapat buahnya, menanam kacang akan mendapat kacang. Sudah barang tentu berbuat kebaikan akan mendapat karma baik, berbuat kejahatan akan ditimpa karma tidak baik. Itulah yang dikenal dengan hukum “sebab-akibat” (hukum karma).
Apa yang dimaksud dengan Belas Kasih. Ada beberapa jenis Belas Kasih, antara lain :
1. Belas Kasih Asli : bermanfaat bagi orang lain dan merugikan diri sendiri.
Belas Kasih Palsu : bermanfaat bagi diri sendiri dan merugikan orang lain.
2. Belas Kasih Murni : timbul dari hati nurani, tanpa mengharapkan popularitas pribadi, ini
tidak menginginkan suatu imbalan.
Belas Kasih Tidak Murni : timbul dari hati yang ingin menguasai, materialis dan popularitas
diri, mengharapkan imbalan di kemudian hari.
3. Belas Kasih Tegak : menolong sesama dan membantu masyarakat kurang mampu telah
menjadi sifatnya.
Belas Kasih Berliku : menjalankan tugas kemanusiaan dengan tidak sungguh-sungguh dan
bersifat mempermainkannya.
4. Belas Kasih Bersifat Ying : berbuat kebaikan tanpa ingin diketahui orang lain.
Belas kasih Bersifat Yang : berbuat kebaikan selalu digembar-gembor.
5. Belas Kasih Besar : manfaatnya mendunia, walupun hanya sesekali dilakukan, tetapi
pengaruhnya sangat besar.
Belas Kasih Kecil : manfaatnya hanya untuk diri sendiri, walaupun sering dilakukan tetapi
pengaruhnya tidak besar.
6. Belas Kasih Penuh : mengerjakan dengan semangat dan tidak mengandalkan tampang.
Belas kasih Separuh : mengerjakan dengan setengah hati dan sering menjual tampang.
7. Belas Kasih Sulit : orangnya kurang beruntung, tetapi suka menderma.
Belas Kasih Mudah : orang yang serba berkelebihan tetapi kikir dalam menyumbang.
8. Belas Kasih Bulat : menjalankan tugas kemanusiaan yang mulia dengan tidak membedakan
golongan atau etnis, tidak mengharapkan suatu nama baik.
Belas Kasih Miring : menjalankan suatu tugas tetapi menjual tampang dan menjual nama
sendiri.
9. Belas Kasih Berkesinambungan : setiap saat beramal dan tidak mengenal lelah dan bosan.
Belas Kasih yang Jarang : beramal dengan kebetulan saja, kadang rajin kadang malas.
10. Belas Kasih Bersih : tidak ada kelakuan yang aneh-aneh dan tanpa pamrih.
Belas Kasih Keruh : kelakuan yang dibuat-buat dan mengharapkan imbalan.
Orang kaya yang berderma dianggap berpahala. Orang miskin yang berkepribadian baik
dianggap mulia. Orang kaya peduli dengan beramal, orang beruntung peduli budi pekerti,
ini akan mendatangkan kebahagiaan bagi kita semua.
Melihat kebaikan orang seperti kebaikan kita akan mendorong kita menuju kesempurnaan.
Melihat kesusuhan orang seperti kesusahan kita, akan mendorong kita untuk mengatasi
bersama, dan inilah sifat kemanusiaan yang menguntungakan semua pihak.
Jika kita sudah mengerti hukum sebab-akibat maka kita tidak akan menghapus semua dosa dan segera berbuat kebajikan.
Manfaat beramal bagi kita :
1. Hati selalu tenang tenteram.
2. Buddha selalu melindungi kita.
3. Kita selalu dihormati orang.
4. Jarang ada mimpi buruk.
5. Jarang membuat orang iri hati.
6. Tidak akan diganggu makhluk halus.
7. Mendapatkan keturunan yang bijaksana.
8. Menolak bala dan terhindar dari mala petaka.
Itu sebabnya orang bijaksana akan selalu berbuat kebajikan untuk menghindari mala petaka.
Ingatlah selalu : Ada Ubi ada Talas, Ada Budi ada Balas.
Keluarga yang memupuk pahala, keturunannya akan jaya. Keluarga yang memupuk dosa, keturunannya akan sengsara. Tingkah laku yang kita perbuat akan mendatangkan akibat yang mendadak, walaupun perbuatan itu terselubung namun suatu saat nanti akan tersebar luas. Makanya itu, para Buddha, para nabi dan para utusan-Nya tidak henti-hentinya menyebarkan “KEBENARAN”. Kita sebagai manusa biasa, janganlah menyimpang dari ajaran Sang Buddha. Semoga kita semua mendapat perlindunganNya.
Rabu, Oktober 10, 2007
Cap Go Meh
Ayo, semua. Angkat tangannya, klo gak pake rexona, jgn diangkat tinggi2 ye. Vivi lagi ngajarin para hadirin tarian Xin Shou Xiang Lian.
Selain gerak tangan n kaki, juga ada gerak mulut lho. Lomba makan kue bulan rasa durian. Pemenangnya? Tebak aja sendiri.
Minggu, Oktober 07, 2007
Renungan Minggu Ini
SEBAGIAN besar orang yang mempelajari TAO beranggapan bahwa menyumbang mengakomodasi terhadap masyarakat luas adalah bagian dari pahala kita. Sesungguhnya itu hanya suatu rezeki atau berita rezeki yang tak luput dari tugas dan kewajiban bagi kita yang mempelajari TAO. Karena kewajiban adalah bagian dasar dari Boddhisatva; tugas mulia bagi orang yang bijaksana, suatu tingkah laku yang membahagiakan orang banyak dan merupakan pengorbanan sejati. Menderma adalah menanggalkan pikiran hati yang kacau balau dan penafsiran salah, kemunafikan kita, iri dan dengki, serakah dan keinginan yang berlebihan. Menjauhi segala sesuatu yang memabukan, nafsu rendah, harta yang berlimpah ruah, popularitas pribadi serta segala macam niat buruk yang terkandung dalam lubuk hati.
Ada 4 (empat) cara kita beramal melalui derma, yaitu :
1. Derma Hati Nurani :
- Setiap kali mengandung hati kejujuran : tidak berpura-pura.
- Setiap kali mengandung hati penghormatan : tidak menghina orang lain.
- Setiap kali mengandung hati mengolah : tidak berebutan dengan orang lain.
- Setiap kali mengandung hati berbalas budi tidak memuji diri sendiri.
- Setiap kali mengandung hati gembira, tidak cepat emosi dan hilang kesabaran.
- Setiap kali mengandung hati welas asih, tidak sudi melihat penderitaan orang.
- Setiap kali hati penuh ceria tidak materialistis.
- Setiap kali berlapang dada, tidak mencari-cari kesalahan orang.
Inilah beramal yang terselubung dalam hati kecil kita.
2. Derma Wajah :
- Seorang Taoisme harus selalu merendah, sopan santun dan berbarengan dengan senyum.
Pertahankanlah senyummu, karena senyum adalah ungkapan dan suka cita, sumber dari
kegembiraan.
- Jika tubuh kita lagi sakit, tentu tidak bisa ketawa, kalau lagi marah, juga tidak sanggup
ketawa.
- Kita harus belajar Bhikkhu "Putai". Beliau menerima apa saja dengan perut buncitnya,
dengan ketawa khasnya. Inilah bentuk beramal yang tidak berwujud.
3. Derma kata :
- Selalu mengancungkan jempol kepada orang lain dan tidak membicarakan kekurangan
orang. Selalu memberikan nasihat dan tidak membicarakan hal-hal yang tidak berguna.
- selalu mengupayakan terciptanya persatuan dan kesatuan;
- tidak memecah belah;
- selalu bicara dengan penuh kasih sayang, tidak kasar dan sembarang teriak.
4. Berikan teladan bagi orang lain, agar mereka menuju ke jalan yang benar.
- Selalu membantu orang lain, memperhatikan orang lain yang dalam keadaan susah.
Mengabdi kepada masyarakat luas.
Jika anda telah sanggup melakukan hal-hal yang disebut di atas tadi, maka anda pantas disebut "Buddha hidup kecil" atau "Boddhisatva Kecil" yang timbul dari bumi.
Sabtu, Oktober 06, 2007
Kelas Praktek ke-3
So, untuk kelas praktek yang akan datang kita keluarkan lagi semua ilmu kita untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Senin, Oktober 01, 2007
Kelas Dharma pada November 2007
培德班第八期
(Kelas Pembinaan Kebajikan ke-8)
- Diadakan di Vihara He Te
- Tanggal: 02 - 03 November 2007
- Jam : 07.00 - 18.00 WIB
- Biaya: Rp 10.000,-/hari/orang
- Batas pendaftaran : 30 Oktober 2007
Syarat peserta:
- saudara se-Dharma yang telah mengikuti seminar Dharma (心靈講座) dan seminar Dharma lanjutan (禮義集訓班) serta kelas Dharma mingguan pada hari kamis (禮行班)minimal 9 kali
- saudara se-Dharma yang mengikuti kelas Dharma mingguan untuk kelas lanjutan (基楚班)
- saudara se-Dharma yang mengikuti kelas kader mingguan pada hari Selasa (人才班) dan belum pernah mengikuti kelas pelaksanaan kebajikan di Malaysia(行德班)
年度懺悔班
(Kelas Pertobatan Tahunan)
- Diadakan di Vihara He Te
- Tanggal: 04 November 2007
- Jam : 07.00 - 18.00 WIB
- Biaya : Rp 10.000,-/hari/orang
- Batas pendaftaran : 30 Oktober 2007
Syarat peserta: seluruh saudara Se-Dharma yang telah bervegetarian
青少年結緣班
(Kelas Muda Mudi)
- Diadakan di Vihara He Te
- Tanggal: 05 - 06November 2007
- Jam : 19.00 WIB - selesai
- Biaya : Rp 10.000,-/hari/orang
- Batas pendaftaran : 30 Oktober 2007
Syarat peserta: seluruh saudara se-Dharma dengan usia 15 s.d. 28 tahun dan belum menikah, baik yang sudah pernah mengikuti seminar Dharma maupun belum.
心靈講座第二十期
(Seminar Dharma ke-20)
- Diadakan di Brastagi
- Tanggal: 10 - 11 November 2007
- Berangkat : 09 November 2007 Jam 17.00 WIB
- Kumpul di Vihara He Te
- Biaya : Rp 150.000,-/orang, sudah termasuk transportasi, akomodasi, dan konsumsi
- Batas pendaftaran : 07 November 2007
Syarat peserta: Seluruh saudara se-Dharma dengan usia 17 s.d. 65 tahun dan tidak boleh membawa anak-anak ataupun teman selain peserta.
Kepada saudara se-Dharma sekalian, yang merasa dirinya memenuhi syarat untuk kelas-kelas Dharma di atas, buruan daftarkan diri Anda karena waktu pendaftaran terbatas.
Untuk pendaftaran, Anda dapat menghubungi ketua kelompok Anda masing-masing ataupun pembawa Anda, dan orang yang bertanggung jawab atas kelas tersebut(Che Che).
Xie Xie